Portal Berita Online

Disdak Bandar Lampung Akan Tertibkan PKL


Bandar Lampung – Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung menegaskan akan terus melakukan penertiban pedagang yang masih berjualan di luar Pasar Pasir Gintung.


Kepala Disdag Pemkot Bandar Lampung, Wilson Faishol mengatakan, pihaknya akan melakukan penertiban selama satu bulan full.


“Terkait pedagang kaki lima yang masih berada di penggir jalan, dari minggu lalu Disdag Pemkot Bandar Lampung sudah turun,” ujarnya, Selasa (10/9/2024).


“Satu bulan ini kita full melakukan penertiban bersama Pol PP. Kita lakukan sampai pedagang-pedagang yang masih di luar agar masuk,” terusnya.


Menurut Wilson, masih banyaknya pedagang yang berjualan di pinggir jalan itu dikarenakan kebiasaan para pedagang tersebut.


“Karena Intinya sekarang yang harus dilakukan yaitu merubah kebiasaan, pedagang itu sudah bertahun-tahun berjualan di pinggir jalan, Jadi kalau langsung disuruh masuk itu pastinya mereka malas, jadi ini juga dari kita sangat perlu kesabaran,” ujarnya


Ia kembali menegaskan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar seluruh pedagang yang masih berada di pinggir jalan masuk ke dalam.


“Belum semua masuk karena pedagang masih merasa khawatir dan takut pembeli sepi. Jadi masih banyak pedagang yang enggan, Untuk itu mari kita sama-sama meramaikan Pasar Pasir Gintung tersebut agar pembeli juga bisa ikut masuk ke dalam,” pungkasnya.


Sebelumnya, pasca diresmikan, mulai muncul berbagai keluhan dari pedagang yang ada di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung. Keluhan dari sejumlah pedagang Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung itu seperti sepinya pembeli hingga omzetnya turun 80 persen.


Hal itu membuat pedagang-pedagang yang ada di dalam Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung ingin kembali keluar berjualan di pinggir jalan atau ngemper.


“Kalau ditanya omzetnya turun banget, kira-kira 80 sampai 90 persen turunnya,” ujar Kusnadi, salah satu pedagang di dalam pasar, Pembeli sepi yang masuk dan masih ada beberapa pedagang yang jualan di luar pasar di pinggir-pinggir jalan,” sambungnya.


Jika hal ini terus terjadi, lanjut Kusnadi, ia bersama pedagang lain yang berada di dalam merasa merugi hingga ingin ngemper kembali.


“Kalau begini terus ya kami rugi, dan kalau masih banyak yang datang di luar yang kemungkinan saya juga turun,

Karena kalo kaya gini enggak ada yang datang dan dagangan saya rusak. Sedangkan itu utang dulu ke bos, kalau enggak laku gimana,” pungkasnya. (Paparan lampung) 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular


NASIONAL$type=complex$count=4

Arsip Blog

Recent Posts