KALIANDA – Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama mulai melakukan perombakan dan pengisian jabatan definitif yang sebelumnya diisi oleh pejabat Pelaksana tugas (Plt) pada 8 jabatan administrator atau Eselon III di lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat, Rabu 16 April 2025 di Aula Rajabasa kantor bupati.
Selain itu, Bupati Egi juga memberikan tugas tambahan kepada Anton Carmana sebagai Pelaksana (Plt) tugas Inspektur, Supriyanto sebagai Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah, dan M. Iqbal Fuad sebagai Plt Camat Palas.
Masing-masing 8 pejabat administrator tersebut adalah, Heri Purnomo sebagai Camat Kecamatan Tanjung Bintang mengantikan Hendry Hatta. Sedangkan Hendry Hatta sendiri dilantik sebagai Kepala Bidang Pencegahan pada Dinas Damkar.
Kemudian Firdaus sebagai Camat Kecamatan Rajabasa menggantikan Mirliansyah yang bergeser sebagai Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindag.
Selanjutnya Syaifulloh sebagai Camat Kecamatan Penengahan menggantikan Muhrizal yang digeser ke Dispora sebagai Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga.
Lalu ada Devi Arminto yang dilantik sebagai Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggantikan Lafran Habibi yang sebelumnya sebagai Plt Sekretaris DLH.
Terakhir, Supriyanto diambil sumpahnya sebagai Sekretaris Dinas PMD menggantikan Afna Yudiatma sebagai Plt Sekretaris Dinas PMD.
Sementara, untuk pengisian 3 jabatan Plt pada jabatan eselon II dan III itu yakni, Anton Carmana sebagai Plt Inspektur yang sebelumnya diemban oleh Kepala BPPD, Aris Wandi.
Kemudian Supriyanto ditunjuk sebagai Plt Asisten Bidang Administrasi Umum pada Sekretariat Daerah menggantikan Muhadi yang sudah masuk usia pensiun.
Lalu ada M. Iqbal Fuad sebagai Plt Camat Palas. Kepala Bidang Pengelolaan Ekonomi dan Keuangan Desa Dinas PMD ini mengisi jabatan yang lowong tersebut setelah ditinggal Surhayanah untuk menjalankan peran sebagai tenaga pendidik di SD Negeri 1 Karang Sari, Kecamatan Ketapang.
Sementara, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pentingnya keterbukaan dan profesionalisme dalam mengemban jabatan. Bupati Egi menegaskan dirinya tidak ingin mendengar adanya pejabat anti kritik dan tidak peduli dengan keluhan masyarakat.
“Kritik adalah satu bentuk demokrasi, pejabat nggak boleh anti kritik. Kalau bupati nggak anti kritik, saya mau pejabat termasuk camatnya juga nggak anti kritik. Kita terbuka dengan kritik dan saran,” ujar Radityo Egi.
Ketua HIPMI Provinsi Jabar ini juga mengingatkan, jabatan adalah amanah dan bukan hanya sekedar posisi. Oleh karena itu, ia ingin para pejabat dapat bekerja sebagai pelayan masyarakat.
Sejalan dengan tagline era kepemimpinannya, “Bismillah Bisa”, Egi ingin para pejabat juga memiliki 4 kriteria yang ada di dalamnya, yaitu Berkolaborasi, Inisiatif/Inovasi, Sehat dan Adaptif.
"Saya harap saudara bisa bekerja keras, cerdas dan diikuti bekerja ikhlas dan tuntas. Cari ide, gagasan, ada 2 indikator yang akan saya lihat, dampak pertama atau dampak, sejauh mana saudara membuat keputusan yang berdampak dan sejauh apa dampaknya. Kemudian, selanjutnya berkelanjutan atau berkelanjutan,” pungkas suami dari Zita Anjani ini.(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar